DHCP SERVER
Pengertian, konsep, dan penerapan
Pengertian dhcp server
DHCP server adalah sebuah perangkat yang bertugas untuk mengatur dan memberikan alamat IP secara otomatis kepada komputer client yang ada. Sementara itu, komputer /perangkat lain seperti handphone yang menerima alamat IP dari DHCP server disebut DHCP client.
1.Alamat IP (IP Address; sering disingkat IP) adalah angka 32-bit yang menunjukkan alamat dari sebuah komputer pada jaringan berbasis TCP/IP.
2.DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Merupakan protokol yang dipakai untuk pengalokasian alamat IP (IP address) dalam satu jaringan.
3.RFC 2131 adalah berisi aturan-aturan atau protocol yang digunakan pada proses DHCP .
Format paket dhcp
•Ide dasar memberikan IP ke client, server harus ingat IP tersebut dan parameternya.
•Yang dikirim bukan Cuma IP tapi juga parameter - parameter
•Jika client booting sedapatkan mungkin diberi IP yang sama.
Sejarah DHCP Server
•RARP (s/d 1985, tidak lama digunakan)
•BOOTP (1985-1993)
•DHCP (sejak 1993 sampai sekarang)
Hanya DHCP yang sekarang dipakai secara luas.
Fungsi Dhcp Server
1.Mengelola dan Mendistribusikan Alamat IP
Secara umum, fungsi dari perangkat ini adalah untuk mengelola dan memudahkan distribusi alamat IP ke komputer client. Proses distribusi ini dapat dilakukan ke banyak perangkat sekaligus secara otomatis. Artinya, Anda tak perlu melakukan konfigurasi pada setiap komputer
2.Mencegah IP Confplict
IP conflict terjadi akibat adanya dua perangkat yang memiliki alamat IP yang sama. Jika hal ini terjadi, perangkat tersebut tentu tak dapat terhubung dengan jaringan.
Dengan menggunakan perangkat ini, kesalahan dalam pembagian alamat IP dapat diminimalisir. Selain itu, dapat juga mengelola pembagian alamat IP dengan baik sehingga kemungkinan terjadi kesalahan sangat minim.
3.Memperbarui alamat IP secara Otomatis
Alamat IP yang diberikan oleh server biasanya mempunyai masa pemakaian atau masa kadaluarsa. Jika, alamat IP masih digunakan tetapi masa pemakaian telah berakhir, Anda perlu memperbarui atau meminta alamat IP yang baru.
Dengan Dynamic Host Configuration Protocol, alamat IP dapat diperbarui kembali secara otomatis tanpa perlu mengkonfigurasi kembali.
4.Mendukung pengunaan kembali alamat IP
Alamat IP yang pernah digunakan dapat digunakan kembali oleh komputer client. Namun, untuk menggunakan kembali, perlu dipastikan alamat IP sedang tidak digunakan oleh komputer lain.
Dynamic Host Configuration Protocol server akan membantu Anda mengecek apakah alamat IP sedang off dan bebas pakai. Sehingga alamat IP dapat digunakan kembali.
Aturan dan proses RFC 2131
-Ketika DHCP client masuk/bergabung kedalam suatu jaringan,
-Seluruh DHCP server akan merespon DHCPDISCOVER yang dikirimkan DHCP client tersebut dengan DHCPOFFER.
-Ketika client mendapatkan DHCPOFFER, client memiliki dua pilihan keputusan yaitu, mengirimkan DHCPREQUEST untuk menerima konfigurasi dari DHCP server
Ketika DHCP server menerima
-DHCPREQUEST dari Client atau DHCP Server mengirimkan DHCPNACK atau dengan tidak merespon
-Jika DHCP client telah selesai atau meninggalkan jaringan tersebut maka DHCP client mengirimkan pesan DHCPRELEASE sebagai tanda bahwa client telah keluar.
DHCP relay agent
-Semua Message DHCP selama proses menggunakan sistem broadcast, hal ini membuat Pesan DHCP tidak sampai pada jaringan yang lain.
-Konsekuensinya perlu diinstall DHCP Relay Agent untuk meneruskan message DHCP diantara jaringan yang ada.
-Router sudah menyiapkan konfigurasi untuk DHCP Relay Agent, baik Cisco Router maupun Server Windows yang berfungsi sebagai router.
Dynamic DNS
-Suatu cara melakukan update DNS server tanpa harus melakukan restart terhadap konfigrasi DNS kita.
-Pada waktu konfigurasi DNS harus ada cara untuk mengupdate, Pada waktu suatu host hidup kita bisa menyediakan address via DHCP, kemudian DHCP meminta DNS untuk merubah record A dan PTR sesuai kebutuhan.
-Kolaborasi antara DNS dan DHCP
-Membutuhkan bind9 dan DHCP3
-Konfigurasi file utama : dhcpd.conf dan named.conf
Kelemahan DHCP
-Client tidak berhak bisa akses untuk mendapatkan informasi konfigurasi server
-Tinggal colokin kabel ke jaringan
Seseorang bisa setting server palsu
Bisa merusak atau konfigurasi jaringan yang tidak sesuai
-Bisa meroute ke tempat yang salah untuk dipelajari isinya
Keamanan DHCP
-Diperlukan pembuktian client yang masuk bukan penyusup
-Mencegah client yang tidak diinginkan terhubung ke jaringan